Jumat, 08 April 2011

MENGENAL IMAM MAHDI

Mengenal Imam Mahdi

Imam Mahdi (Al Mahdi Al Muntazhar) adalah seorang laki-laki muda yang berasal dari umat Nabi Muhammad. Imam Mahdi adalah salah seorang dari khalifah dan pemimpin yang mendapat petunjuk. Nama ayahnya mirip dengan nama ayah nabi Muhammdad saw, maka namanya adalah Muhammad bin ‘Abdullah, ia akan memenuhi penduduk bumi dengan keadilan. Ciri-ciri fisik Imam Mahdi yaitu berkening lebar dan berhidung panjang (mancung).

Sebelumnya ia mempunyai sedikit kekurangan, kemudian Allah mengampuni dosa-dosanya dan menunjukkan jalan yang lurus kemudian menurunkan ilham-ilham-Nya. Allah akan mengishlah Al Mahdi dalam waktu satu malam.

Telah bersabda Rasulullah, “Al Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana keadaan bumi sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia berumur tujuh tahun.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Al Hakim dari Abi Sa’id Al Khudri.)

KEMUNCULAN IMAM MAHDI Bag.1

Pengkhianatan Kaum Rum

Telah bersabda Rasulullah,
“Kamu akan berdamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh, dan kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib seraya berkata: ‘Salib telah menang’. Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal). Pada waktu itu orang-orang Rum berhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, dimana dibawah tiap-tiap bendera terdapat 12.000 orang tentara.”

Dikatakan dalam hadits tersebut bahwa kaum Muslimin dan kaum Rum berada dalam satu blok yang akan memerangi blok lain (kemungkinan blok Komunis atau blok Syi’ah atau kedua-duanya). Dan kita (umat Islam dan kaum Rum) akan mendapatkan kemenangan.

Sesungguhnya perang dunia ini dan pendahuluan-pendahuluannya telah benar-benar dimulai, dimana kita dengan kaum Rum sekarang berada dalam suatu perdamaian yang aman dan tidak berhadapan dalam sebuah perang umum yang terbuka.

Sedangkan blok komunis (Cina, Rusia dan pengikutnya) telah mengadakan perjanjian dan mengadakan kesepakatan-kesepakatan untuk membina suatu kekuatan.

KEMUNCULAN IMAM MAHDI Bag.2

Yahudi menanti Messiah, Nasrani menunggu juru selamat dan Islam menyambut Al Mahdi

Telah bersabda Rasulullah,
“Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga kaum Rum turun di kota A’maq dan di Dabiq (dekat Damaskus). Kemudian datanglah suatu pasukan yang menghadang mereka dari Madinah, yang berasal dari penduduk pilihan bumi. Dan ketika mereka sudah berbaris-baris maka berkatalah orang-orang Rum: Biarkanlah (jangan halangi) antara kami dengan orang-orang yang memisahkan diri dari kami (yang masuk Islam) untuk kami perangi. Maka kaum Muslim berkata: Demi Allah, kami tidak akan membiarkan kamu memerangi saudara-saudara kami. Dan ketika mereka (Al Mahdi dan pengikutnya) telah sampai di Syam, keluarlah dajjal. Dan ketika mereka sudah bersiap-siap untuk berperang, mereka berbaris dengan api. Tiba-tiba ketika waktu shalat sudah masuk, turunlah ‘Isa Ibn Maryam ‘Alaihissalam.”
HR.Muslim

Kebanyakan kaum ahli kitab (Nasrani) meyakini bahwa peperangan besar akan terjadi sekitar tahun 2000 Masehi, mereka sekarang sedang menunggu juru selamat (Al Masih) yang akan datang atau turun untuk menyelamatkan mereka.

Kaum Nasrani menunggu turunnya Al Masih dari langit ketika dimulainya perang Armagadon dan perang tersebut menurut mereka akan terjadi pada musim gugur 2001 Masehi.

Sedangkan kaum Yahudi menyatakan sekarang ini mereka sedang menunggu-nunggu sang penyelamat yang bernama “Messiah” yang akan memimpin mereka untuk menguasai dunia. Mereka mendakwa dan menentukan hal tersebut akan terjadi pada bulan April 1998 atau setelah 50 tahun sejak berdirinya Negara Israel. Sebagaimana penjelasan Bapak Destours yang berjudul “Beberapa perhatian di Kitab Daniel”, dimana beliau berkata: “Munculnya Negara Israel, kemudian munculnya Al Masih yang pendusta…”

Kemudian ia bersama para ketua pendeta akan mempersembahkan suatu sembelihan (kurban) yang dibakar. Sedangkan para pengikutnya berbaris mengelilingi korban tersebut sambil berdo’a kepada Tuhan agar Dia mengirim api dari langit untuk membakar korban tersebut sebagai tanda diterimanya korban mereka oleh Tuhan. Mereka akan berada disana selama 7 hari (sebagaimana kita ketahui bahwa hal tersebut tidak akan pernah terbukti).

Sementara itu kaum Muslimin meng-Imani kedatangan Imam Mahdi, Nabi Isa dan Al Masihuddajjal.

KEMUNCULAN IMAM MAHDI Bag.3

Munculnya Imam Mahdi

Telah bersabda Rasulullah, “Akan terjadi suatu perselisihan ketika meninggalnya seorang khalifah. Maka keluarlah seorang laki-laki dari penduduk Madinah dan ia lari ke Mekah. Lalu datanglah kepadanya orang-orang yang berasal dari penduduk Mekah, dan mereka membawa laki-laki tersebut dengan paksa kemudian membai’atnya antara sudut Ka’bah dengan maqam Ibrahim.”
Riwayat Ahmad dan Abu Dawud dari Ummu Salamah. Riwayat Ibn Abi Syaibah dan Thabrani dalam Al Ausath.

Pada kalimat: “…akan terjadi suatu perselisihan ketika matinya seorang khalifah…” menerangkan bahwa waktu kemunculan Al Mahdi adalah pada masa awal kematian seorang khalifah dengan timbulnya perselisihan dan peperangan untuk merebut kekuasaan. Maka orang-orang pun membai’at Al Mahdi pada waktu itu.

Telah bersabda Rasulullah, “Pusat kepemimpinan kaum Muslimin pada hari peperangan yang paling besar (Al Malhamah Al Kubra) adalah di sebuah negeri yang bernama Ghuthah, yang mana di negeri itu terdapat sebuah kota yang bernama Damsyik (Damaskus). Ia merupakan tempat tinggal yang terbaik bagi kaum Muslimin pada waktu itu.”
Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan Al Hakim. Dishahihkan oleh Al Albaani dalam Shahih Al Jami’.

Al Mahdi akan memimpin kaum Muslimin pada peperangan yang paling besar (Al Malhamah Al Kubra) dan tempat yang akan menjadi pusat kepemimpinan (komando) beliau adalah di Ghuthah dekat Damsyik (Damaskus). Karena itulah Damaskus akan menjadi tempat tinggal yang terbaik bagi Muslimin pada waktu itu.

Sedangkan kaum Rum akan bergerak menuju Syiria dan turun di kota A’maq atau di Dabiq yang terletak di dekat Damsyik dalam sebuah kumpulan bala tentara dengan delapan puluh bendera, yangmana dibawah tiap-tiap bendera tersebut terdapat 12.000 tentara.

TANDA-TANDA YANG KHUSUS DARI KEMUNCULAN AL MAHDI

Tanda-Tanda yang Meyakinkan Awal Kemunculannya Al Mahdi

Aisyah Umul Mu’minin telah berkata: “Pada suatu hari tubuh Rasulullah bergetar dalam tidurnya.” Lalu kami bertanya: “Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya wahai Rasulullah?”.
Rasulullah menjawab: “Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju Baitullah (Ka’bah) untuk memburu seorang ‘laki-laki’ Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka’bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai di sebuah padang pasir (Al Baida’) maka mereka ditelan bumi.”
Kemudian kami bertanya: “Bukankah di jalan padang itu terdapat bermacam-macam orang?” beliau menjawab: “Benar, diantara mereka yang ditelan tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, ada pula yang dipaksa untuk berperang serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah akan membangkitkan mereka pada hari kebangkitan menurut niat mereka masing-masing.”
Riwayat Imam Bukhari pada kitab Al Buyu’ ,Bab: Ma Dzukira fii Al Aswaak.

Dengan demikian orang-orang akan tahu bahwa laki-laki yang kembali ke Baitullah (Ka’bah) tersebut adalah Khalifatullah Al Mahdi, dimana Allah memberinya perlindungan dan pembelaan untuknya dengan membenamkan tentara yang akan mengejarnya, yakni tersungkur ke perut bumi.

Apabila orang-orang sudah mengetahui hal tersebut, maka mereka akan membai’atnya (membai’at Al Mahdi) dengan utusan-utusan, kelompol-kelompok dan ia akan didatangi oleh para “mulia” negeri Syam dan Irak yang terdiri dari para waliyullah, orang-orang taat dan pilihan. Mereka semua akan membai’at Al Mahdi.


Kesimpulan:
Tanda-tanda yang khusus (spesifik) dari kemunculan Imam Mahdi adalah “terbenamnya pasukan tentara yang diutus oleh penguasa untuk memeranginya”.

TEMPAT ARAH KELUARNYA IMAM MAHDI

Perbedaan Pendapat Mengenai “Tempat” dan “Arah” keluarnya Imam Mahdi

Tidak ditemukan dalil yang shahih (kuat dan tegas) yang menjelaskan “tempat” dan “arah” keluarnya Al Mahdi, yangmana setelah itu ia akan di bai’at di Ka’bah.

Ada beberapa pendapat tentang hal ini, yaitu:

Pertama
Imam Mahdi akan keluar dari arah Timur. Hal ini diterangkan oleh Ibn Katsir dalam kitab beliau yang berjudul Al Fitan wa Al Malahim (pada Juz pertama, riwayat tentang Al Mahdi).

Kedua
Imam Mahdi akan keluar dari arah Barat atau Maghribi. Ini adalah pendapat Imam Qurthubi dalam kitab At Tadzkirah, bab “Dari Manakah Keluarnya Al Mahdi dan Tanda-Tanda keluarnya”.

Ketiga
Imam Mahdi berasal dari penduduk Madinah yang kemudian melarikan diri ke Mekah sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadis, akan tetapi dalam sanad hadis tersebut terdapat perawi yang dikatakan mempunyai cacat.

Kesimpulannya:
Mungkin saja akan adanya pernyataan hadits Rasulullah yang shahih yang menerangkan dengan jelas tempat keluarnya Imam Mahdi. Akan tetapi Allah berkehendak untuk merahasiakan kepada manusia guna maksud yang lebih jauh tujuan dan jangkauannya. Yaitu untuk melindungi tempat atau negeri keluarnya Al Mahdi baik di Timur ataupun Barat dari niat jahat musuh-musuh yang selalu berusaha melakukan tipu daya dan melepaskan kemarahan mereka apabila mengetahui tempat keluarnya Imam Mahdi.

PENDAPAT YANG MEYAKINI IMAM MAHDI BERASAL DARI INDONESIA

Seseorang menduga Imam Mahdi Berasal Dari Indonesia?

Ini adalah hanya pendapat saja, tidak ada maksud mengklaim bahwa Imam Mahdi benar2 berasal dari Indonesia. Seperti pada pembahasan sebelumnya (lihat => disini) mengenai pembahasan perbedaan pendapat mengenai arah tempat munculnya imam mahdi. Al Mahdi bisa saja muncul dari arah barat, timur, utara atau selatan.

Ada seseorang yang mencurigai kerabatnya yang dicurigai sebagai Imam Mahdi. Tidak sengaja saya temukan pada sebuah pertanyaan di sebuah forum majelisrasulullah.org

Berikut saya copy-paste-kan pertanyaannya:

Pertanyaan :

“………saya pny teman yang mirip sekali dng ciri-ciri imam mahdi tapi bkn dari Ahli baits,dia tdk pny guru/kyai/pembimbing,dan bkn dari golongan organisasi manapun dan aliran kepercayaan manapun dia mempunyai jiwa pemimpin yang besar ,dia selalu menutupi dirinya dan merahasiakanya,jika dia berbincang dng sesama muslim dia diangap gila,dan masyarakat mengangapnya sesat.dia selalu ingin bertemu dng seorang Habib atau ulama besar yang pernah di temui lewat mimpinya,tapi dia tdk pernah menceritakan wajahnya,wajahnya terkadang binggung dan resah memikirkan kondisi umat islam sekarang tapi terkadang dia sangat tampak bercahaya seperti Wali,
dia msh sangat muda umur 25th,yang tahu ttg dirinya tdk ada bahkan orang tuanyapun tdk tau,dia seorang muslim yang biasa,tapi yang saya herankan jalur keturunanya terputus,dia pny kakek buyut seorang alim ulama,tp kakeknya selalu merahasiakan silsilahnya dan dari mana dia berasal.

kakek kandungnya pun merahasiakan arti namanya,setahu saya dari seorang keluarganya namanya berarti,di bawah asuhan jibril.tapi dia tdk percaya karena masa lalunya yang buruk dan orang tuanya seorang nasrani,masyarakat heran dari mana dia mengenal islam dan masuk islam.

Habib yang terhormat apkah salah jika saya sedikit menyamakan teman saya itu dng istilah imam mahdi,jika salah saya mohon petunjuk dan teman saya itu tdk pernah mengaku sebagai imam mahdi atau waliAllah dan dia selalu mengangap dirinya rendah dihadapan Allah…….
………………………………………….
…………. (Diringkas) …………………
………………………………………….
saya adalah anak yang menyelidiki tentang kemunculan imam Mahdi.
maaf hanya sekedar berbincang dengan anda.saya menemukan fakta baru yang insyaallah tidak diragukan lagi ,yaitu Kakek buyut teman saya tersebut yang selama hidupnya menyembunyikan identiasnya dan silsilahnya ternyata besar kemungkinan adalah keturunan Dari Rasullullah.fakta ini tdk asal saya ambil,proses penyelidikan dengan konsultasi dengan para santri dan Hati nurani,...dan kakenya adalah penganut Tarekat Nagsyahbandi...,

saya pernah bertanya dengan seorang ulama atau mursyid bahwasanya kenapa ada seorang mursyid yang mencintai seorang anak didiknya melebihi anak kandungya,muryid tersebut berkata bahwasanya anak tersebut adalah kesayangan para Wali Allah.

Bahwasanya saya seorang muslim belum memperoleh fakta sejati dari Hadist tentang
silsilah imam Mahdi.

soal bendera hitam temen saya tersebut memang suka warna hitam,setiap ke masjid,pengajian atau istiqasah dia selalu berbaju hitam,bahkan dalam mimpinya pun dia selalu berbaju hitam....

dia pernah bercerita kepada saya bahwa bendera-bendera di dunia ini tidak jelas asalnya dan maksudnya hanya akan menimbulkan perpecahan umat dan kekuasaan antar kaum dan suku,dia berkata seharusnya bendera di dunia ini hanya ada satu yaitu....LAILLALAIILALLAH MUHAMADURASULLULAH.......,saya sempat tercengang melihat dia berkata itu,pernah dia mengambar bendera hitam yang bertuliskan Lailalaillallah Muhamadurassullulah...,

dia juga pernah berkata : saya ( dia ) selama kecil sampai usai dewasa belum mengerti
tentang diri saya,rasanya ada yang aneh dalam diri saya ,saya jika bercermin atau bermimpi rasanya bukan melihat diri saya yang sebenarnya siapakah saya ini....

Maaf teman-teman majelis yang terpelajar bukan maksud saya ingin macam-macam tapi saya hanya berbagi aspirasi kepada kalian semua,..soal kebenarnya ada pada Allah semua.semoga kelak jika kita bertemu dengan Almahdi kita akan jadi pengikutnya.amin.

wasallamualaikum.wr.wb.”


kemudian pertanyaan tersebut dijawab oleh Habib Munzir pengasuh forum tersebut.
Jawaban beliau adalah:

Jawaban:

"Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kesejukan Rahmat Nya dan Keindahan Dzat Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
salah satu ciri yg dijelaskan dalam hadits bahwa ia pada awalnya menolak untuk dibai'at. dan akhirnya ia pun menerima bai'at tsb.

wallahu a'lam tidak mustahil orang tsb adalah almahdiy namun kita tak bisa memastikannya sebelum saatnya kelak.,

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam"

Sumber: http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=11504#11504

Disini Habib Munzir dengan keluasan ilmunya tidak mendakwa bahwa Imam Mahdi akan datang dari Indonesia, beliau tetap mayikini bahwa Imam Mahdi bisa saja muncul dari tempat yang tidak terduga-duga sebelumnya. Karena tidak ada hadist yang shahih (kuat dan tegas) yang menjelaskan dengan pasti “tempat” dan “arah” keluarnya Imam Mahdi.

Jadi wajar saja kalau ada seseorang atau beberapa kelompok yang meyakini tempat lahir Imam Mahdi dan kemunculannya berasal dari daerah mereka, cukup kita yakini bahwa Al Mahdi benar-benar akan datang dan hanya Allah sajalah yang tahu tempat dan arah munculnya.

PEPERANGAN DI ZAMAN IMAM MAHDI Bag.1

Perang Melawan Semenanjung Arabia

Rasulullah bersabda, “Kamu akan memerangi semenanjung Arabia. Perang ini akan terjadi pada masa penghianatan Rum dan ketika mereka sedang mengumpulkan kekuatan untuk memerangi kaum Muslimin. Maka tentara pertama yang memerangi Al Mahdi (setelah terjadinya pembenaman tentara yang pertama ke dalam bumi) adalah pasukan semenanjung Arab yang terdiri dari kaum Muslimin dan dipimpin oleh seorang laki-laki yang berasal dari suku Quraisy (Laki-laki ini ada kemungkinan adalah laki-laki yang bernama Sufyani berdasarkan kitab Al Qurthubi yang berjudul: At Tadzkirah). Yangmana ia meminta kepada suku para pamannya yaitu suku Kalab (sebagian orang mengatakan bahwa para penguasa –emir- Kuwait berasal dari suku Kalab). Kemudian mereka berangkat untuk memerangi Al Mahdi, akan tetapi Imam Mahdi mengalahkan mereka dengan seburuk-buruk bentuk kekalahan serta mendapatkan harta rampasan perang yang luar biasa banyaknya.”

Sebagian riwayat hadis menyebutkan: “Adalah suatu kerugian bagi siapa saja yang tidak pernah melihat harta rampasan perang suku Kalab. Dan dengan perang ini, maka dapatlah Al Mahdi menaklukkan dan berkuasa terhadap seluruh semenanjung Arabia.”


PEPERANGAN DI ZAMAN IMAM MAHDI Bag.2

Perang Menghadapi Persia (Iran)

Sesuai sabda Rasul: “Kamu akan memerangi semenanjung Arabia, lalu Allah akan menaklukkannya untukmu. Setelah itu Persia, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian Rum, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian kamu akan memerangi dajjal, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu.”
(Diriwayatkan oleh Muslim dari Nafi’ bin ‘Atabah. Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dan Ibn Majah.)

Akan keluar suatu pasukan dari Persia (Iran), mereka adalah kaum Syi’ah Imamiah atau Syi’ah yang dua belas. Aliran Syiah berjumlah 18 aliran. Syi’ah yang dua belas (Syiah Imamiah) adalah suatu kelompok yang menunggu seorang Imam yang Ghaib, yaitu Imam kedua belas yang bernama ‘Muhammad Ibn Hasan Al ‘Askari’. Mereka mendakwa Imam dua belas akan keluar dari Sardeb (Samarra’), sedangkan ia masih kanak-kanak. Mereka sudah menunggu kemunculannya sejak ratusan tahun, sedangkan Imam tersebut sekali-kali tidak akan keluar!

Kaum Syiah adalah musuh besar kaum Ahlussunnah. Kaum syi’ah tidak merasa bersalah untuk mengutus suatu pasukan guna memerangi Al Mahdi lalu Al Mahdi akan mengalahkan mereka dengan telak, karena tidak ada satu pun pihak yang dapat mengalahkan bendera Al Mahdi (bendera Al Mahdi adalah berwarna putih dan kuning yang berukir serta bertuliskan nama Allah Yang Maha Besar).

PEPERANGAN DI ZAMAN IMAM MAHDI Bag.3

Perang Menghadapi Kaum Rum (Amerika dan Eropa)

Rasul bersabda, “Kamu akan memerangi semenanjung Arabia, lalu Allah akan menaklukkannya untukmu. Setelah itu Persia, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian Rum, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu. Kemudian kamu akan memerangi dajjal, dimana Allah akan menaklukkannya untukmu.”
Diriwayatkan oleh Muslim dari Nafi’ bin ‘Atabah. Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad dan Ibn Majah.

Rasulullah menyebut perang ini adalah ‘pertempuran yang paling besar’ atau yang dikenal dengan Al Malhamah Al Kubra. Perang ini terjadi 9 bulan setelah kepulangan kaum Rum dari perang Armagadon dimana mereka akan mengumpulkan raja-raja Rum secara diam-diam dalam masa penghianatan mereka terhadap kaum Muslim kemudian dikumpulkan menjadi satu pasukan besar yang berjumlah sekitar 1.000.000 tentara.
(penjelasan lanjut lihat => disini)

Pertempuran paling besar akan berkecamuk di Syiria, dekat kota Damaskus, yakni disuatu tempat yang bernama A’maq dan Dabiq. (Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim)

Pada bulan April 1996 Damaskus menolak untuk menghadiri “Konferensi Puncak Pencipta Perdamaian Internasional” yang diadakan di Sharmusshaikh, Mesir. Sedangkan surat-surat kabar memberitakan, bahwa disana ada perselisihan antara Amerika dan Damaskus, kemudian Amerika memasukkan Damaskus kedalam daftar negara-negara teroris. Kita mengatakan, bahwa benarlah Rasulullah telah bersabda: “Hampir saja Rum akan turun di A’maq dan Dabiq”.

PEPERANGAN DI ZAMAN IMAM MAHDI Bag.4

Penaklukan Konstantin (Istanbul)

Konstantin adalah kota Asitanah atau kota Istanbul di Turki yang dulunya merupakan ibu kota kekhalifahan Turki Utsmani. Lalu muncullah Musthafa Kamal Attaturk (si antek penjajah) maka terhapuslah kekhalifahan Islam pada awal abad ini (1923 Masehi). Dan ia mengganti negara Islam menjadi ‘sekularisme’. Sungguh Attaturk telah mengganti hal paling baik dengan yang paling buruk.

Semenjak hari yang malang tersebut Turki semakin luntur dari ke-Islamannya dan tergelincir masuk sangat jauh ke dalam sekularisme. Sehingga saat ini bangsa Arab dan seluruh kaum Muslimin dikejutkan oleh adanya persekutuan Turki dengan musuh utama kaum muslimin pada umumnya, yaitu Israel (Yahudi) dalam bidang militer dan pertahanan (persekutuan ini terlaksanan pada bulan April 1996). Bahkan turki juga memberikan perizinan kepada pesawat-pesawat tempur Israel untuk memakai kawasan udaranya dalam latihan militer.

Kemudian dalam beberapa minggu kemudian setelah persekutuan tersebut, kita dikejutkan lagi oleh sikap keras dan kasar Turki dalam masalah air sungai Dajlah dan Euphrat. Juga mengumumkan bahwa negara-negara tetangga mereka tidak mempunyai hak terhadap air dari sungai-sungai tersebut. Tuntutan Turki tersebut tidaklah ada bedanya dengan tuntutan orang kulit putih terhadap orang-orang Indian untuk mendapatkan hak-hak di negeri Amerika yang mereka rampas secara zhalim dan paksa. Maka pantaslah bila Imam Mahdi beserta pasukannya menaklukkan Konstantin.

Penaklukan Turki dilakukan dengan menggunakan dzikrullah, tahlil dan takbir.
Berdasarkan sabda Rasul:
“apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang terletak sebagiannya di darat dan sebagannya di laut? Mereka (para sahabat) menjawab: Pernah wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tidak terjadi hari kiamat, sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq (Eropa dan Amerika, kulit putih). Ketika mereka telah sampai di sana maka merekapun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu panah pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu. Berkata perawi hadis: Saya tidak tahu kecuali hal ini hanya dikatakan oleh pasukan yang berada di laut. Kemudian mereka berkata yang kedua kalinya Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuh pula sebagian yang lain (darat). Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka terbukalah semua bagian kota itu. Lalu mereka pun memasukinya. Ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba datanglah seseorang seraya berteriak: Sesungguhnya dajjal telah keluar. Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.”
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Al Fitan wa Asyratussa’ah

Al Hafizh Ibn Katsir berkata: “Hal ini menunjukkan bahwa kaum Rum akan masuk Islam pada akhir zaman. Dan bisa jadi bahwa kota Konstantin akan ditaklukkan oleh satu kelompok dari mereka, sebagaimana telah disebutkan pada penjelasan hadits yang telah lalu."

PEPERANGAN DI ZAMAN IMAM MAHDI Bag.5

Perang Menghadapi Yahudi

Pada perang menumpas Yahudi diperkirakan jumlah Yahudi pada saat itu tinggal 1/3 saja. Karena 2/3 kaum Yahudi telah musnah dalam perang Armagadon. (Tertera pada kitab mereka: Kitab Zakariya, pasal 89 ayat 13. Kitab Yehezkiel, pasal 39 ayat 12. Lihat pula di buku “Ramalan dan Politik” hal.45)

Orang-orang Yahudi yang masih tersisa membutuhkan waktu selama 7 bulan untuk menguburkan seluruh tentara mereka yang mati dalam perang tersebut. Hal ini telah dijelaskan dalam kitab Yehezkiel (Taurat), yaitu: “Dan akan berlanjut 7 bulan sehingga bangsa Israel dapat menguburkan mereka sebelum mereka membersihkan bumi.” (Tertera juga di kitab An Nubuwah wa As Siyasah / Ramalan-Ramalan dan Politik, hal.46)

Kaum Yahudi saat ini sedang menunggu “Al Masih mereka yang setia” atau “raja mereka yang jenius” yang akan menyelamatkan mereka dari bangsa-bangsa selain bangsa Yahudi. Mereka yakin bahwa ia akan muncul pada tahun 2000 Masehi dan kita telah mengetahui akan ketidak benaran mereka. Seorang laki-laki Palestina telah memberitahukan bahwa saat ini Israel telah membangun sebuah istana yang bertuliskan “Istana Al Masih”, Wallahu A’lam.

Ketika dajjal telah muncul pada waktu yang telah ditakdirkan Allah maka ia akan berjalan di seluruh penjuru bumi selama empat puluh hari dimana hari pertamanya sama dengan satu tahun, hari keduanya sama dengan satu bulan, hari ketiganya sama dengan satu minggu sedangkan sisanya (37 hari) sama dengan hari ketiga yang biasa yaitu 24 jam. Kemudian turunlah ‘Isa Ibn Maryam (Nabi Isa) dari langit dan membunuh dajjal serta mengalahkan seluruh pengikut-pengikutnya (orang Yahudi). Mereka pun (pengikut dajjal) berlarian bersembunyi dari kejaran kaum muslimin di balik bebatuan dan pepohonan, akan tetapi bebatuan dan pepohonan tersebut menunjukkan tempat persembunyian mereka kepada Imam Mahdi dan para pengikutnya.

Pada waktu itu Allah akan menunjukkan kekuasaan-Nya dengan memberikan mukzizat pada pohon dan batu yang dapat memanggil dengan suara yang dapat didengar oleh manusia.
“Hai Muslimin, hai hamba Allah, hai orang yang bertauhid, di belakangku ada orang Yahudi yang bersembunyi, maka datanglah ke sini dan bunuhlah ia. Kecuali Ghardaqah, karena ia adalah pohon orang Yahudi, Subhanallah.”

Pohon Ghardaqah adalah sejenis pohon berduri yang tumbuh dan sudah dikenal di negeri Baitul Maqdis. Disitulah tempat terbunuhnya dajjal dan orang-orang Yahudi. Dan pada saat ini ternyata orang-orang Yahudi banyak-banyak menanam pohon semacam ini didaerah mereka, sedangkan hal tersebut tidak akan melindungi mereka sedikit pun.

Dalam suatu hadis lainnya yang diriwatakan oleh Ahmad dari Jabir, telah bersabda Rasulullah:
“Wahai ruh Allah (nama panggilan untuk nabi Isa) di sini ada Yahudi. Maka tidak ada satu pun pengikut-pengikutnya (dajjal) yang tidak dibunuh oleh Isa.”
Riwayat Ahmad dalam Musnad nomor 3;367. Juga diriwayatkan oleh Al Hakim.

PEPERANGAN BESAR

Perjalanan Peristiwa Menjelang Kiamat

Rasulullah bersabda:
“Tidak akan berdiri hari kiamat sehingga kaum Rum sampai di A’maq atau di Dabiq (nama tempat) untuk menyerang kamu. Maka datanglah suatu pasukan yang akan menghadapi mereka dari kota Madinah dimana mereka pada waktu itu adalah manusia-manusia terbaik di bumi ini. Apabila mereka semua telah berbaris (siap berperang), maka berkatalah orang-orang Rum: Biarkan kami membuat perhitungan dengan saudara-saudara kami yang telah tertawan (maksud mereka kaum Rum yang telah masuk Islam). Kemudian kaum Muslimin berkata: Kami tidak akan membiarkan kamu mengusik (menyakiti) saudara-saudara kami. Lalu kaum Muslimin pun menjawab tantangan untuk memerangi mereka. Dalam pertempuran itu 1/3 dari tentara Islam melarikan diri dari pertempuran dan mereka tidak akan diampuni dosanya oleh Allah selama-lamanya. Dan 1/3 lagi dari tentara Islam tersebut tewas sebagai para syahid yang paling baik di sisi Allah. Sedangkan 1/3 lagi dari sisa tentara tersebut mendapatkan kemenangan dan mereka tidak akan tersesat selama-lamanya. Kemudian mereka menaklukkan kota Konstantin. Ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang, mereka telah menggantungkan pedang mereka di pohon Zaitun. Pada saat itu setan berteriak: Sesungguhnya Al Masihuddajjal (Dajal) telah menguasai keluarga-keluarga kamu. Kemudian mereka (tentara islam bersama Al Mahdi) bergerak pulang. Ketika mereka telah sampai di Syam keluarlah dajjal. Dan pada saat kaum Muslim telah bersiap-siap untuk berperang, tiba-tiba datanglah waktu shalat. Maka turunlah ‘Isa Ibn Maryam. Kemudian Isa pergi menuju dan menghadap kepada mereka. Begitu Isa dilihat oleh mush Allah, maka dajjal akan hancur (meleleh) sehingga binasa. Akan tetapi Allah berkehendak untuk membunuhnya di tangan nabi Isa. Maka Isa memperlihatkan darah dajjal di tombaknya.”
Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Al Fitan wa Asyratussa’ah (kitab huru-hara dan isyarat-isyarat kiamat)

Sementara itu detil perangnya seperti apa, telah dijelaskan oleh Rasul berdasarkan sabdanya:
“Pada waktu pertempuran itu akan terjadi kemurtadan yang sangat banyak. Kemudian kaum Muslimin maju dengan suatu pasukan depan yang berani mati, yang tidak akan mundur kecuali dalam keadaan menang. Lalu mereka terus berperang sehingga mereka terhalang oleh malam. Maka setiap pihak mendapatkan harta rampasan perang, hingga tidak ada yang dapat dikatakan sebagai pihak yang menang, dan akhirnya pasukan kaum Muslimin itu hancur. Kemudian kaum Muslimin kembali maju dengan suatu pasukan depan yang berani mati, yang tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang, mereka terus berperang sehingga terhalang oleh malam. Maka kedua belah pihak sama-sama mendapatkan harta rampasan perang, hingga tidak ada pihak yang dapat dikatakan sebagai pemenang dan akhirnya sekelompok pasukan kaum Muslimin itu hancur. Kemudian kaum Muslim maju lagi dengan suatu pasukan depan berani mati yang tidak akan kembali kecuali dalam keadaan menang, dan mereka terus berperang sampai senja, maka kedua belah pihak mendapatkan harta rampasan perang, tidak ada pihak yang dapat dikatakan sebagai pemenang dan akhirnya sekelompok pasukan kaum Muslim itu binasa. Maka ketika telah sampai hari yang keempat, bangkitlah seluruh umat Islam, lalu Allah menimpakan bencana terhadap mereka (kaum Rum) dan terbunuhlah mereka dengan dahsyatnya, hingga tidak pernah dilihat oleh orang sebelumnya. Sehingga apabila burung melewati kawasan pertempuran mereka, maka burung itu akan mati sebelum melewati mereka. Maka bertambahlah ‘turunan bapak’ yang mati, sehingga tidak ditemukan yang tersisa dari mereka kecuali seorang laki-laki. Dan dengan harta rampasan perang mana yang akan membuat gembira, serta dengan harta warisan mana yang akan dibagi.”
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu.

TEMPAT DAJJAL Bag.1

Tempat Dajjal Saat Ini

Dalam hadis yang sangat panjang yang diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shahaihnya, dikabarkan dari Fatimah binti Qais, dimana ia berkata:

“Aku mendengar seruan dari tukang seru Rasulullah untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka aku berangkat ke masjid dan shalat bersama Rasulullah. Aku shalat di shaf para wanita di belakang kaum laki-laki. Ketika shalat sudah selesai, Rasulullah duduk di atas mimbar, sambil tersenyum beliau berkata:
Demi Allah, sesungguhnya aku mengumpulkan kalian bukanlah untuk suatu kabar gembira atau kabar buruk, akan tetapi aku mengumpulkan kalian karena Tamim Ad Dari yang dahulunya seorang laki-laki pemeluk agama Nasrani, maka ia telah memeluk agama Islam dan membai’atku. Ia telah berkata kepadaku dengan suatu perkataan yang sudah pernah aku katakan kepada kalian tentang Al Masihuddajjal.

Ia mengisahkan perjalannya kepadaku, bahwa ia berlayar dengan sebuah kapal laut bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam. Kemudian mereka terombang-ambing oleh ombak (badai) selama satu bulan. Hingga tersebut terdampar pada sebuah pulau di tengah laut di arah tempat matahari terbenam. Lalu mereka semua duduk (istirahat) di suatu tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal. Setelah itu mereka masuk ke dalam pulau tersebut, lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat, sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya, karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.

Maka mereka berkata: Celaka, dari jenis apakah kamu ini. Ia menjawab: Saya adalah Al Jassasah. Mereka bertanya: Apakah Al Jassasah itu? (tanpa menjawab) ia berkata: Wahai orang-orang, pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita dari kalian! Tamim Ad Dari berkata: Ketika ia telah menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami pun terkejut karena kami mengira: bahwa ia adalah setan. Lalu kami segera berangkat sehingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di sana terdapat seorang manusia yang paling besar (yang pernah kami lihat) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundaknya serta antara dua lutut dan mata kakinya terikat dengan besi.

Kami berkata: Celaka, siapakah kamu ini? Ia menjawab: Takdir sudah menentukan bahwa kalian akan menyampaikan kabar-kabar kepada saya, maka kabarkanlah kepada saya siapakah kalian ini? Mereka menjawab: Kami adalah orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba kami menghadapi sebuah laut yang sedang berguncang, lalu kami terombang-ambing di tengah laut selama satu bulan , maka terdamparlah kami di pulau ini. Lalu kami duduk di tempat yang terdekat dengan kapal, kemudian kami masuk ke pulau ini. Maka kami bertemu dengan seekor binatang yang sangat banyak bulunya, yang tidak dapat diperkirakan mana ekor dan mana kepalanya, dari banyaknya bulunya.

Maka kami berkata: Celaka, apakah kamu ini? Ia menjawab: Aku adalah Al Jassasah. (Tanpa menjawab) ia berkata: Pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu, karena ia sangat menginginkan berita-berita yang kalian bawa. Lalu kami segera menuju tempat kamu ini, maka kami terkejut bercampur takut karena mengira bahwa kamu ini adalah setan.

Ia (laki-laki besar yang teikat itu) berkata: Beritakanlah kepada saya tentang pohon-pohon korma yang ada di daerah Baisan. Kami berkata: Tentang apa yang ingin kamu tanya darinya? Ia berkata: Saya menanyakan apakah pohon-pohon korma itu tetap berbuah? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Adapun pohon-pohon korma itu, maka (sebentar lagi) hampir saja tidak akan berbuah lagi. Kemudian ia berkata lagi: Beritakanlah kepadaku tentang danau Tiberia. Mereka berkata: Tentang apakah yang ingin kamu tanyakan perihalnya? Ia bertanya: Apakah ia tetap berarir? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Adapun airnya, maka ia (sebentar lagi) hampir saja akan habis.

Kemudian ia berkata lagi: Beritakanlah kepada saya tentang mata air Zugar. Mereka berkata: Tentang apa yang kamu ingin tanyakan perihalnya? Ia bertanya: Apakah disana masih ada air dan apakah penduduk disana masih bertani dengan menggunakan air dari mata air Zugar itu? Kami katakan kepadanya: Benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air tersebut. Lalu ia berkata lagi: Beritakanlah kepada saya tentang Nabi yang ummi, apa sajakah yang sudah ia perbuat? Mereka menjawab: Dia telah keluar dari Makkah menuju Madinah. Lalu ia bertanya: Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab? Kami menjawab: Ya. Ia bertanya: Apakah yang ia lakukan terhadap mereka? Maka kami memberitahukan kepadanya, bahwa ia (Nabi itu) telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya. Lalu ia berkata: Apakah itu semua telah terjadi? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh saya akan mengatakan kepada kalian tentang diri saya, saya adalah Al Masihuddajjal dan sesungguhya saya hampir saja diizinkan untuk keluar. Maka saya akan keluar dan berjalan di muka bumi, dan tidak ada satu pun kampung (negeri) yang tidak akan kumasuki dalam waktu 40 malam selain Makkah dan Thibah. Maka kedua negeri itu adalah terlarang untuk saya, dimana setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari kedua negeri itu, saya dihadang oleh seorang malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan di setiap celahnya terdapat malaikat yang menjaganya.

Ia (Fatimah si perawi hadits) berkata: Rasulullah bersabda sambil menghentakkan tongkatnya di atas mimbar: Inilah Thibah, inilah Thibah, inilah Thibah (maksudnya kota Madinah). Bukankah aku sudah menyampaikan kepada kalian tentang hal itu? Orang-orang (para sahabat) menjawab: Benar. Beliau berkata: Saya tertarik dengan apa-apa yang dikatakan oleh Tamim Ad Dari, karena ia bersesuaian dengan apa-apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian tentang Madinah dan Makkah. Bukankah ia (tempat dajal) terletak di laut Syam atau laut Yaman? Dimana Rasulullah mengisyaratkan tangannya ke arah Timur. Ia (Fatimah) berkata: Hal ini saya hafalkan dari Rasulullah.”
Riwayat Muslim dari Fathimah binti Qais dalam kitab Al fitan. Riwayat Ahmad dari Abi Hurairah dan ‘Aisyah. Riwayat Ibn Majah dari Fathimah dan riwayat Abu Dawud dengan sanad yang hasan dari Jabir.

TEMPAT DAJJAL Bag.2

Siapakah Yang Memenjarakan Dajjal dan Dimanakah Letak Penjara Tersebut?

Berdasarkan hadist riwayat Muslim yang menjelaskan keberadaan dajal sekarang ini,
(lihat hadist tersebut => disini)
dapat dijelaskan sebagai berikut:

Siapa yang memenjarakan dajal?
Terdapat beberapa versi mengenai siapakah yang memenjarakan dajal. Menurut suatu riwayat yang memenjarakan dajal adalah malaikat, sedangkan menurut riwayat yang lain bahwa yang memenjarakannya adalah Nabi Sulaiman. Tidak ditemukan riwayat yang shahih mengenai masalah ini. Yang jelas bahwa ia sekarang ini sedang terpenjara di suatu rumah atau biara dengan ikatan yang sangat kuat.

Dimanakah tempat biara penjara dajal?


Tempat penjara dajal terletak di arah timur, di daerah Khurasan pada sebuah desa Isfahan (antara perbatasan Rusia dan Iran sekarang).
Sabda Rasulullah: “Dajal akan keluar dari sebuah negeri di Timur yang bernama Khurasan.” (Riwayat Tirmidzi dan Hakim dari Abubakar. Dishahihkan ole Al Albaani dalam Al Misykat, nomer 5487)

Dalam hadis yang lain Rasulullah bersabda: “Dajal akan diikuti oleh 70.000 orang Yahudi Isfahan yang memakai jubah besar berwarna hijau.” (Riwayat Ahmad dan Muslim dari Anas)

Berdasarkan hadis yang dikisahkan oleh Fahimah binti Qais (lihat hadis tersebut => disini) dapat disimpulkan:
1. Masa keluar Dajal akan didahului oleh tanda-tanda seperti: Keringnya Danau Tiberia, habisnya korma negeri Baisan dan lain sebagainya.
2. Dajal tetap ada dan hidup sampai sekarang sejak dari zaman diutusnya Rasulullah dan bahwasanya ia terbelenggu dengan sangat kuat.
3. Mekah dan Thibah (madinah) adalah tempat yang tidak dapat dimasuki oleh Dajal karena dua kota tersebut terlarang bagi dajal untuk memasukinya.
  Danau Tiberia

FITNAH DAJJAL Bag.1

Fitnah Dajjal Di Akhir Zaman

Rasulullah bersabda:

“Wahai manusia, sesungguhnya semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam tidak ada fitnah (cobaan) dimuka bumi ini yang lebih besar dari dajjal, dan bahwasannya tidak satu Nabi pun yang diutus oleh Allah yang tidak memperingatkan umatnya akan fitnah dajjal, sedangkan aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kamu adalah umat yang paling terakhir maka tidak dapat dipungkiri lagi ia (dajal) akan muncul di tengah-tengah kamu, sekiranya ia keluar sedangkan aku berada di tengah-tengah kamu maka aku adalah penyelamat setiap Muslim dan sekiranya ia keluar setelah (kematian) aku, maka tiap-tiap kamu adalah penyelamat bagi dirinya sendiri dan Allah adalah sebagai penggantiku dalam menyelamatkan setiap Muslim. Dan sesungguhnya ia akan keluar dari sebuah celah (tempat) yang terletak antara Syam dan Irak, maka ia berbuat kerusakan di kiri dan di kanan, wahai hamba Allah wahai manusia bersiteguhlah kamu, karena sesungguhnya aku akan menerangkan sifat-sifat (ciri-ciri) nya yang tidak pernah diterangkan oleh seorang Nabi pun sebelum aku.

Ia (dajal) akan mendakwa: Aku adalah Rabbmu. Sedangkan kamu tidak akan dapat melihat Allah kecuali setelah kamu mati, dan ia hanya punya satu mata, sedangkan Allah bukanlah bermata sebelah dan ditempat antara dua matanya tertulis kata ‘kafir’ yang dapat dibaca oleh setiap Muslim yang bisa menulis dan yang tidak bisa menulis.

Diantara finah-fitnahnya adalah bahwa bersamanya ada sorga dan neraka, maka sebenarnya nerakanya adalah sorga dan sorganya adalah neraka. Maka barangsiapa yang dapat ujian dengan nerakanya hendaklah ia berlindung kepada Allah dan hendaklah ia membaca ayat-ayat awal surat Al Kahfi. Dan diantara fitnah-fitnahnya juga adalah ia akan berkata kepada seorang Arab: Renungkanlah olehmu, sekiranya aku membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu? Maka orang Arab itu berkata: Ya. Kemudian muncullah setan menjelma kehadapannya dalam bentuk bapak dan ibunya, maka keduanya berkata: “Wahai anakku, ikutilah ia, sesungguhnya ia adalah Rabbmu.” Dan diantara fitnah-fitnahnya adalah bahwa ia akan memaksa seorang manusia, lalu ia membunuhnya dan memotongnya dengan sebuah gergaji maka terbelahlah orang tersebut menjadi dua bagian, kemudian ia (dajal) berkata: “Lihatlah olehmu kepada hambaku ini, sesungguhnya aku akan membangkitkannya dan kemudian ia akan mendakwa bahwa Tuhannya adalah selain aku.” Maka Allah pun membangkitkan orang yang terbelah tersebut, maka berkatalah yang keji (dajjal) kepadanya: “Siapakah Rabbmu?” Ia berkata: “Rabbku adalah Allah dan kamu adalah musuh Allah, kamu adalah dajjal, demi Allah mulai hari ini, tidak ada hal yang lebih aku ketahui dengan yakin selain dari (kedustaan)mu.”
Dan diantara fitnah-fitnahnya adalah bahwa ia akan memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka turunlah hujan, dan ia memerintahkan bumi untuk tumbuh, maka tumbuhlah ia. Dan diantara fitnah-fitnahnya adalah bahwa ketika ia melalui sebuah negeri, kemudian penduduk negeri itu mendustakannya, maka tidak satu binatang ternakpun yang tidak musnah di situ.

Dan diantara fitnah-fitnahnya adalah bahwa ia melewati sebuah negeri, kemudian mereka membenarkan (dakwaan-dakwaan)nya, maka ia pun memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka turunlah hujan, dan ia memerintahkan bumi untuk tumbuh maka tumbuhlah ia, sehingga sejak hari itu binatang menjadi paling gemuk dan paling besar dari masa-masa yang berlalu, paling besar lambungnya dan paling melimpah susunya.

Dan sesungguhnya tidak ada satu negeri pun di muka bumi yang tidak dimasuki dan dikalahkan oleh Dajal, kecuali Mekah dan Madinah, dia tidak akan dapat memasukinya dari setiap celah-celah masuknya karena disitu ada malaikat yang menjaga dengan pedang tajam dan mengkilat, sehingga ia turun di sebuah tempat perkemahan di persimpangan sebuah tanah kosong yang belum pernah diolah. Maka bergetarlah kota Madinah dengan tiga kali guncangan, sehingga tidak ada yang tersisa disana seorang munafik laki-laki ataupun munafik perempuan kecuali ia keluar kepada Dajjal, maka terhapuslah orang-orang keji (kotor) dari kota Madinah sebagaimana kir (alat pompa besi) menghilangkan segala kotoran besi dan disebutlah hari itu dengan hari pembersihan.

Para sahabat bertanya: “Dimanakah orang-orang Arab pada waktu itu?” Beliau menjawab: “Mereka pada hari itu sedikit, mereka dipimpin oleh seorang laki-laki yang shalih, maka ketika pemimpin mereka sudah maju ke depan untuk mengimami mereka dalam shalat Subuh, tiba-tiba turunlah ‘Isa Ibn Maryam, maka mundurlah Imam mereka tersebut kebelakang supaya ‘Isa maju untuk mengimami shalat dan ‘Isa pun meletakkan tangannya diantara dua bahu bahunya (pemimpin kaum Muslimin) dan berkata: “Majulah kamu dan pimpinlah shalat, karena sesungguhnya ia diiqamatkan untuk kamu”, maka pemimpin mereka pun mengimami shalat mereka dan ketika shalat sudah selesai ‘Isa berkata: “Bukalah pintu.” Mereka pun membuka pintu dan dibelakangnya telah berada dajal bersama 70.000 orang Yahudi, masing-masing mereka memiliki pedang berhias emas dan berjubah besar berwarna hijau, maka ketika ‘Isa memandang kepada dajjal, dajjal itu pun meleleh (hancur) seperti garam yang meleleh didalam air, kemudian ia lari, dan dihadang oleh ‘Isa di pintu timur kota Lud (Palestina), kemudian ‘Isa membunuhnya, maka Allah menjadikan kekalahan untuk orang-orang Yahudi, dimana tidak ada satu makhluk pun yang diciptakan Allah yang dapat dijadikan sebagai perlindungan oleh orang-orang Yahudi, dimana Allah menjadikan segala sesuatu bisa berbicara mulai dari batu, pohon, dinding, binatang ternak kecuali pohon Ghardaqah, maka sesungguhnya ia adalah pohon mereka yang tidak mau berbicara. Semua makhluk itu (selain Ghardaqah) berkata: “Hai hamba Allah yang Muslim, disini ada Yahudi, kemarilah! Dan bunuhlah ia!”

‘Isa ibnu Maryam (nabi isa) akan menjadi seorang hakim yang adil bagi umatku dan seorang pemimpin yang bijaksana yang akan menghancurkan tanda salib, membunuh babi-babi, dan menghapuskan jizyah (upeti terhadap non Islam), menghapuskan zakat, maka ia tidak akan mencari seekor kambing atau seekor unta zakat pun, dihapuskan kedengkian dan permusuhan, diangkat bisa dari segala makhluk berbisa sehingga apabila seorang bayi perempuan memasukkan tangannya kedalam mulut ular, maka ular tersebut tidak akan membahayakannya, bayi perempuan tersebut akan dapat menyakiti seekor singa sedangkan ia tidak akan dapat menyakiti bayi tersebut dan serigala akan berada ditengah gerombolan kambing seakan-akan ia adalah anjing penjaganya, dunia akan dipenuhi oleh perdamaian sebagaimana sebuah bejana diisi air (dengan merata), agama akan menjadi satu, maka tidak yang disembah selain Allah. Seluruh hal yang menyebabkan peperangan terhapus, suku Quraisy kembali mengambil kekuasaannya, dan bumi akan menjadi seperti bentangan perak, dan tumbuh-tumbuhanya akan tumbuh seperti dizaman Nabi Adam. Sehingga apabila sekelompok orang berkumpul untuk makan setangkai anggur, maka itu akan mengenyangkan mereka dan apabila sekelompok orang tersebut berkumpul untuk memakan sebuah delima, maka itu akan mengenyangkan mereka, seekor sapi pada waktu itu hanya berharga sedikit saja dan seekor kuda hanya berharga beberapa dirham saja.

Dan sesungguhnya sebelum keluarnya Dajal akan terjadi tiga tahun yang susah, pada masa itu manusia akan ditimpa kelaparan yang sangat, pada tahun yang pertama darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan 1/3 air hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 tumbuh-tumbuhannya, kemudain pada tahun yang keduanya Allah memerintahkan kepada bumi untuk menahan 2/3 air hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 2/3 tumbuhannya. Kemudian pada tahun yang ketiganya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya sehingga tidak setetes pun ia menurunkan hujan dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan semua tumbuh-tumbuhannya sehingga tidak satu tumbuhan pun yang tumbuh, dan tidak akan tersisa binatang yang berkuku (musnah) kecuali apa-apa yang dikehendaki oleh Allah. Para sahabat bertanya: “Dengan apa manusia akan hidup pada zaman itu?” Beliau menjawab: “Tahlil, takbir dan tahmid, itu semua akan memadai bagi mereka sebagaimana makanan.”
(Hadis shahih riwayat Ibn Majah dan Ibn Khuzaimah dari Abu Umamah. Al Albaani berkata: “Dan saya mempunyai sebuah tulisan tentang tahkrij hadis ini dan pentahkikan teksnya dimana saya menemui banyak teks-teks lain yang menguatkannya.” Dan dalam Ash Shahihah Al AlBaani, nomer 2457)

FITNAH DAJJAL Bag.2

Fitnah Dajjal = Fitnah Terbesar

Di akhir zaman, Dajal merupakan fitnah dan ujian yang paling besar terhadap keimanan seseorang. Rasulullah menyuruh kita meminta perlindungan kepada Allah dari fitnah dajjal pada tiap-tiap akhir shalat dan bahkan beberapa ulama salaf mengatakan bahwa meminta doa perlindungan dari fitnah dajal adalah wajib hukumnya.

Sabda Rasulullah: “Apabila salah seorang dari kamu sudah selesai membaca tasyahhud dalam shalatnya hendaklah ia berlindung kepada Allah dari empat perkara yaitu dengan mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari azab neraka Jahannam dan dari adzab kubur dan dari fitnah hidup dan mati dan dari fitnah Dajal.”
(Riwayat Muslim dari Abi Hurairah)

Sabda Rasulullah yang lainnya:
“Sungguh aku benar-benar akan memperingatkan kamu akan bahaya dajjal, tidak ada satu Nabi pun, kecuali ia memperingatkan kaumnya (akan fitnahnya) dan Nuh juga telah memperingatkan kaumnya, akan tetapi aku akan mengatakan kepada kalian suatu perkataan yang belum pernah dikatakan oleh para Nabi sebelum aku terhadap kaum mereka, sesungguhnya ia bermata sebelah dan Allah bukanlah bermata sebelah (bermata satu).”
(Riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Ibn’Umar)

Fitnah dajal adalah fitnah syahwat dan syubhat (yang hak terlihat sebagai kebatilan dan sebaliknya). Dajal dengan subhat (pemutarbalikan kebenaran dan kebatilan) dan hal-hal luar biasa yang dipunyainya akan memikat hati dan Iman yang lemah dari kaum Muslimin apalagi terhadap kaum Musyrikin dan kaum atheis.

Sabda Rasulullah:
“Semenjak Adam diciptakan sampai berdirinya kiamat tidak ada cobaan yang lebih besar dari dajal.” (Hadis Riwayat Muslim)

“Tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah dajal.” (Hadis riwayat Ahmad)

“Barang siapa yang mendengar nama dajal hendaklah ia berpaling darinya. Karena, demi Allah, sesungguhnya apabila ia menemuinya dan ia mengira bahwa dirinya adalah seorang Mu’min, maka ia akan mengikutinya (dajal tersebut) dengan segala syubhat (kebatilan) yang ia timbulkan.” (Hadis shahih diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan Hakim dari ‘Imran bin Hushain. Dishahihkan oleh Al Albaani dalam Al Misykat, nomer 5488)

“Sungguh orang-orang akan berlarian ke gunung-gunung untuk menjauhkan diri dari fitnah dajal.” (Hadis Riwayat Muslim)

FITNAH DAJJAL Bag.3

Cara Menyelamatkan Diri Dari Fitnah Dajjal

“Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah berapa lama ia (dajal) berada di bumi?” Beliau menjawab: “Empat puluh hari, satu hari darinya sama dengan satu tahun, dan satu hari lagi sama dengan satu bulan dan satu hari lagi sama dengan hari-hari biasa mereka.” Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, pada suatu hari yang sama lamanya dengan satu tahun tersebut apakah cukup bagi kami untuk shalat sehari (lima waktu saja)?” Beliau menjawab “Tidak, perkirakanlah olehmu hari-hari tersebut.”
(Hadist riwayat Muslim)

Cara menyelamatkan diri dari fitnah dajal:
  1. Membaca doa pada akhir setiap salat untuk meminta perlindungan fitnah dajjal, yaitu: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari adzab neraka Jahannam dan dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati, serta dari buruknya fitnah Al Masihuddajal.”
  2. Menghafal surat Al Kahfi (sepuluh ayat yang diawalnya atau sepuluh ayat yang diakhirnya. Sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang menghafal 10 ayat dari awal surat Al Kahfi, maka ia akan terjaga dari fitnah dajal.” (Riwayat Bukhari Muslim). Hadis lainnya yang diriwayatkan Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan Trimidzi: Rasul bersabda, “10 ayat di akhir surat Al Kahfi.” Dan hadis lainnya ada pula yang 3 ayat saja: “3 ayat dari awal surat Al Kahfi.”
  3. Berlindung ke kota Madinah atau Makkah, karena kedua negeri itu tidak akan dapat dimasuki oleh dajjal.
  4. Barangsiapa tidak mampu melakukah 3 hal diatas maka hendaklah ia lari dari depan dajal, karena ia tidak akan membahayakannya dengan tetap berdzikir dan berdo’a.

TANDA BESAR KIAMAT - PENDAHULUAN

Tanda Besar Kiamat Yang Dapat Dilihat Kaum Mu’minin dan Yang Tidak Dapat Dilihat Kaum Mu’minin

Kiamat adalah berakhirnya dunia dan alam semesta ini. Gambaran keadaan kiamat sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an dan Hadist. Rasulullah sudah mengabarkan tanda-tanda sebelum kemunculan kiamat maka kita dapat mengelompokkannya menjadi tanda-tanda kecil kiamat dan tanda-tanda besar kiamat.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari:
“Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang kepada kami ketika kami sedang saling mengkaji suatu hal.” Beliau berkata: “Apakah yang sedang kalian bahas?” Mereka menjawab: “Kami sedang mengingat (mengkaji) tentang hari kiamat.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian menyaksikan sebelumnya sepuluh tanda.” Maka beliau menyebutkan, yaitu: “Keluarnya asap tebal, munculnya dajjal, binatang bumi, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, turunnya ‘Isa Ibn Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman bumi, di Timur, di Barat, di semenanjung ‘Arabia dan terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Mahsyar mereka.”
(Riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al Fitan wa Asyratussa’ah. Juga riwayat Ahmad dalam Musnadnya)

Dari tanda-tanda besar kiamat yang dikabarkan Rasulullah maka kita dapat mengelompokkannya menjadi 2, yaitu:
1. Tanda-tanda besar yang dapat dilihat oleh kaum Mu’minin.
2. Tanda-tanda besar yang tidak akan dilihat oleh kaum Mu’minin.

Tanda-Tanda Besar Kiamat Yang Dapat Dilihat Oleh Kaum Mu’minin.
1. Munculnya Dajjal.
2. Turunnya ‘Isa Ibn Maryam.
3. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj.
4. Terbitnya matahari dari tempat terbenamnya.
5. Keluarnya binatang bumi (Dabbatul Ardhi).
6. Keluarnya asap.

Tanda-Tanda Besar Kiamat Yang Tidak Akan Dilihat Oleh Kaum Mu’minin.
1. Pembenaman bumi di Timur.
2. Pembenaman bumi di Barat.
3. Pembenaman bumi di semenanjung ‘Arabia.
4. Keluarnya api yang akan menggiring manusia ke Mahsyar (tempat pengumpulan) mereka.

TANDA BESAR KIAMAT: MUNCULNYA DAJJAL


Tanda besar kiamat pertama yang akan muncul dan dapat dilihat oleh orang-orang mu’min adalah munculnya Dajjal. Kebanyakan orang masih meragukan waktu kedatangan Dajjal, sementara ia merupakan tanda pertama yang akan muncul.


Dajjal adalah seorang laki-laki keturunan Yahudi yang buruk, berperangai buruk dan berbentuk seperti setan. Dajjal dikelilingi oleh setan-setan dan diikuti oleh 70.000 orang yahudi yang bertoga (sejenis topi) di kepala.

Tertulis diantara dua matanya kata ‘kafir’ yang dieja oleh Rasulullah: kaf, fa’, ra’ yang dapat dibaca oleh setiap Mu’min yang pandai membaca maupun yang buta huruf.

Apabila dajjal dilihat dari jauh maka ia terlihat seperti laki-laki pendek berbadan sangat gemuk, berkulit coklat merah yang murni, pipinya merah, kepalanya besar seakan-akan kepalanya adalah seperti kepala ular,berambut sangat keriting yang berbintik-bintik seakan-akan rambutnya terbuat dari air dan kerikil, tebal berkelok-kelok seakan-akan rambutnya itu adalah dahan-dahan pohon dan ujung kedua tapak kakinya berdekatan sedangkan tumitnya berjauhan.
(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dan diriwayatkan juga oleh Abu Ya’la dari Ibn ‘Abbas)

TANDA BESAR KIAMAT: TURUNNYA NABI ISA (Bag.1)

Umat Nasrani meyakini bahwa Nabi Isa terbunuh disalib sementara kaum muslimin beritiqad bahwa Nabi Isa (‘Isa Ibn Maryam) tidaklah terbunuh dan tidak pula disalib akan tetapi ia diangkat oleh Allah kelangit. Dan umat islam meyakini bahwa ‘Isa Ibn Maryam akan kembali lagi ke dunia pada akhir zaman untuk membunuh Dajjal.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“(Kami menghukum mereka dengan beberapa hukuman) dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih ‘Isa Ibn Maryam, Rasulullah. Akan tetapi, yang mereka bunuh adalah orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti prasangka belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa.” (An Nisa, 157)

Kapankah ‘Isa akan turun?
Setelah kemunculan Imam Mahdi dan keluarnya dajjal maka ‘Isa Al Masih akan turun ke bumi untuk membunuh dajjal sambil berkata kepadanya: “Sesungguhnya aku berhak menghajarmu dengan sebuah pukulan.”

Dimanakah ‘Isa akan turun?
Sabda Rasulullah:
“Isa Ibn Maryam akan turun di menara putih (Al Mannaratul Baidha’), di Timur Damsyik.” (Hadist shahih riwayat Thabrani dari Aus bin Aus.)

Menara putih terletak di Timur Damsyik (Damaskus), Syiria, dimana tempat tersebut adalah pusat kepemimpinan Al Mahdi dan kaum Muslimin.

Bagaimana cara mengenalinya?
Rasulullah bersabda:
“Tidak ada seorang Nabi pun antara aku dengan ‘Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya, maka ketahuilah: bahwa ia adalah seorang laki-laki yang berpostur tubuh sedang (tidak tinggi dan tidak pendek), berkulit putih kemerah-merahan, dia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan air walaupun ia tidak basah.” (Hadist shahih riwayat Abu Dawud dari Abi Hurairah. Dalam kitab Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2182)

Dalam Hadist lainnya, Rasulullah bersabda:
“Ketika ia (dajjal) berbuat seperti itu, maka Allah pun mengutus ‘Isa Ibn Maryam. Ia akan turun di menara putih yang terletak di Timur Damsyik dengan memakai dua pakaian kuning (pakaian dasar dan pakaian pelapis) yang dicelup dengan wangi-wangian, sambil meletakkan dua telapak tangannya di atas sayap-sayap dua malaikat, apabila ia mengangguk-anggukkan kepalanya, maka jatuhlah tetesan air dan apabila ia mengangkat kepalanya maka jatuhlah darinya butir-butir seperti mutiara.” (Sebagian dari teks hadist riwayat Muslim pada kitab Al Fitan dari an Nawwas bin Sam’an)

Dari kedua hadist tersebut dapat kita simpulkan:
- ‘Isa Ibn Maryam adalah seorang anak muda laki-laki dengan usia sekitar 33 tahun (umur ketika beliau diangkat ke langit oleh Allah).
- Bertubuh sedang (tidak tinggi dan tidak rendah).
- Berkulit putih kemerah-merahan.
- Berambut halus, panjang dan lurus. Rambut panjangnya tergerai diantara dua bahunya seakan-akan ia baru keluar dari pemandian dan apabila ia menganggukkan kepalanya maka jatuhlah tetesan air dan apabila ia mengangkatnya maka jatuhlah darinya butiran-butiran air seperti mutiara.
- Mengenakan dua lapis pakaian yang dicelup dengan wangi-wangian yang berwarna kekuning-kuningan.
- Beliau akan turun sambil meletakkan dua telapak tangannya diatas sayap-sayap dua malaikat.



Bersambung….

TANDA BESAR KIAMAT: TURUNNYA NABI ISA (Bag.2)

Apakah yang akan dilakukan (diperbuat) Nabi Isa setelah turun?

Rasulullah bersabda,
“Tiba-tiba ‘Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi Imam shalat) wahai ruh Allah.”
‘Isa menjawab: “Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.”
(Riwayat Muslim dalam kitab Al Fitan dan riwayat Ahmad dari Abi Hurairah).


Hal pertama yang akan dilakukan Nabi Isa adalah Shalat, dimana pada waktu itu kaum Muslim sudah mengumandangkan iqamat untuk shalat subuh sedangkan Al Mahdi sudah maju untuk mengimami shalat dan begitu Al Mahdi melihat Isa maka ia segera mundur ke belakang dan berkata: “Kemarilah wahai ruh Allah, Imamilah shalat.”
Nabi Isa enggan dan berkata: “Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah pemimpin terhadap sebagian yang lain.”

Dalam hadis lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
“Tiba-tiba ‘Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi Imam shalat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab: “Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.”

Dalam sabda Rasulullah yang lain:
“Betapa gembiranya kamu apabila telah turun kepada kamu ‘Isa Ibn Maryam sedangkan Imam (pemimpin shalat) kamu adalah berasal dari kamu.” (Riwayat Muslim dan Ahmad dari Abi Hurairah)

Timbullah pertanyaan:
Mengapa yang turun adalah Nabi Isa? Bukan para Nabi yang lainnya?
Al Hafidz Ibn Hajar dalam kitabnya Fathul Baari, dimana para ulama berkata:
“Bahwa hikmah dari yang turun adalah ‘Isa Ibn Maryam, bukan para Nabi yang lain adalah untuk membatalkan dakwaan orang-orang Yahudi yang berkata bahwa mereka telah membunuhnya (‘Isa). Maka disini Allah memperlihatkan kebohongan mereka dan bahwasanya dialah yang akan membunuh mereka (orang-orang Yahudi tersebut).
(Kitab Fathul Baari, kitab Ahadits Al Anbiya’, hal.493)

Pertanyaan lainnya:
Mengapa Nabi Isa tidak menjadi pemimpin dalam shalat kaum Muslim tersebut?
Ibnul Jauzi mengatakan: “Sekiranya ‘Isa maju sebagai Imam, maka akan terjadilah keraguan didalam jiwa, karena orang akan bertanya: Apakah ia maju sebagai pemimpin atau mendakwa syari’at (agama) yang baru?” Oleh karena itu, Nabi Isa shalat sebagai makmum adalah supaya tidak ada keraguan pada sabda Rasulullah:
“Tidak akan ada seorang Nabi pun sesudah aku.”

Setelah Nabi Isa melakukan mengikuti salat shubuh berjamaah maka beliau langsung membunuh Dajal kemudian menghancurkan orang-orang Yahudi (para pengikut Dajal) yang masih tersisa.

Kemudian Nabi Isa menyeru seluruh manusia kepada agama Islam, menghancurkan salib, membunuh babi dan menolak jizyah karena ia hanya akan menerima masuk Islam atau perang.

Rasulullah bersabda:
“Demi yang berada ditangannya, sungguh ‘Isa Ibn Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak seorang pun yang mau menerima pemberian (hibah), dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.” (Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa’I dan Ibn Majah dari Abi Hurairah)

Kemudian manusia akan hidup dalam suatu kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebab Nabi Isa akan memadamkan segala sebab peperangan. Maka terhapuslah rasa dengki, iri, permusuhan dan diangkat segala bisa (racun) dari semua binatang berbisa, sehingga seorang bayi perempuan tidak akan tersakiti apabila ia memasukkan tangannnya ke mulut ular, anak-anak akan bermain dengan singa-singa dan binatang-binatang buas sedangkan itu semua tidak akan menyakiti mereka, serigala akan berada ditengah-tengah gerombolan kambing seakan-akan ia adalah anjing penjaganya, Bumi akan mengeluarkan keberkatannya, langit akan menurunkan kebaikannya dan ‘Isa Ibn Maryam as akan beristri.

Kemudian Nabi Isa akan menunaikan haji ke Ka’bah.
Sabda Rasulullah:
“Demi Dzat yang diriku berada ditangannya, sungguh ‘Isa Ibn Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak.” (Hadis Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abi Hurairah. Dalam Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2457)

Kemudian Nabi Isa akan berada di bumi selama 7 tahun. Dalam sebuah hadis yang shahih disebut bahwa ia akan menetap selama 40 tahun. Sedangkan ‘Isa akan wafat setelah Allah membinasakan Ya’juj dan Ma’juj.

Ya’juj dan Ma’juj (Bag.1)

Siapakah Ya’juj dan Ma’juj?

Rasulullah bersabda:
“Allah akan berkata (pada hari kiamat): “Wahai Adam!” Maka ia menjawab: “Aku penuhi panggilan-Mu dengan segala kerendahan dan kebaikan hanya ada pada-Mu.” Maka Allah berkata: “Apakah sudah keluar Ba’tsunnur?” Adam bertanya: Apakah Ba’tsunnur itu?” Allah menjawab: “Di tiap-tiap 1000 orang ia ada 999 orang. Apabila ia sudah keluar, maka ketika itu anak kecil akan beruban dan setiap wanita hamil melahirkan, dan engkau akan akan melihat manusia dalam keadaan mabuk. Sebetulnya mereka tidaklah mabuk, akan tetapi (mereka terlihat seperti orang-orang yang mabuk) karena adzab Allah itu sangat pedih.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, yang manakah diantara kami yang satu (1 dari 1000) itu?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah kamu, karena sesungguhnya seorang laki-laki dari kamu adalah sama dengan 1000 orang dari Ya’juj dan Ma’juj.”
(Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim dari Abi Hurairah. Dalam Ash Shahihah Al Albaani, nomer 2457)

Ya’juj dan Ma’juj adalah dua anak cucu Adam keturunan dari bangsa Turki. Mereka adalah turunan Yafit bin Nuh, karena Nuh mempunyai 3 anak yaitu: Ham (nenek moyang orang Habsyi/Afrika), Sam (nenek moyang bangsa Arab, Persia dan Romawi) dan Yafit (nenek moyang bangsa Turki).

Karena itulah Ya’juj dan Ma’juj adalah turunan paman-paman dari Turki (yaitu bangsa-bangsa Cina, Rusia, Jepang, Mongolia dan sejenis mereka).

Ciri-ciri mereka adalah seperti bangsa turki mongolia, yaitu bermuka lebar, bermata sipit (kecil), berambut pirang (hitam keputih-putihan), seakan-akan wajah mereka adalah seperti meja yang bundar.

Sabda Rasulullah dalam hadits mar’fu yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Abu Harmalah dari bibinya:
Al Hafizh ibn Katsir berkata: “Orang-orang yang mengatakan bahwasanya diantara mereka itu (Ya’juj dan Ma’juj) ada yang tinggi ramping seperti pohon korma dan diantara mereka ada yang pendek serta ada pula yang mempunyai dua telinga yang salah satunya mereka gunakan untuk menutupi diri mereka sedangkan satu lagi untuk berpijak, mereka (orang-orang yang berkata seperti ini) adalah orang-orang yang berbicara tanpa ilmu dan tanpa dalil.”
(Kitab Al Fitan wa Al Malahim, Dzikru Ya’juj wa Ma’juj, hal. 130)

Dimanakah Keberadaan Ya'juj dan Ma'juj Sekarang?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sehingga apabila dia telah sampai diantara dua buah gunung dia mendapati di hadapan kedua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraannya. Mereka berkata: Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepada kamu, supaya kamu membuat dinding diantara mereka? Dzulqarnain berkata: Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.”
(Al Kahfi, 93-95)

Dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah terkurung dibelakang dinding yang dulunya dibangun oleh Dzulqarnain untuk mereka yang disebabkan karena mereka banyak berbuat kerusakan dan kejahatan. Dinding penghalang tersebut sangat kokoh sehingga mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak dapat melubanginya dan tidak pula dapat memanjatnya. Diding tersebut dibangun diantara dua pembatas yang besar yaitu dua gunung yang besar.

Ibn Abbas berkata: “Ia terletak di persimpangan negeri Turki berdekatan dengan Negeri Armenia dan Azerbaijan.” (sebagian besar ahli tafsir telah mengutip perkataan ini dari Ibn ‘Abbas, silahkan lihat Tafsir Al Qurthubi, Al Baidhawi dan Ruhul Ma’ani oleh Al Alusi).

Bangunan tersebut terletak di perbatasan antara Turki dengan Rusia, berdekatan dengan pegunungan Kaukasus (pegunungan yang tingginya berkisar antara 1000 sampai dengan 3000 meter).

Adalah lebih baik bagi kita untuk mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang akan dapat atau mampu mencapai tempat mereka sebagaimana halnya siapapun tidak akan mampu mencapai tempat Dajal yang sekarang juga masih terkurung ataupun mengeluarkannya. Karena keluarnya semua mereka itu adalah merupakan sebuah “masalah takdir” yang mempunyai waktu yang sudah maklum dan tertentu dalam Lauh Mahfuzh.
Sebagaimana firman Allah:
“Dan apabila telah datang janji Rabbku, Dia akan menjadikannya hancur luluh. Dan janji Rabbku adalah benar.” (Al Kahfi, 98)

bersambung….

TANDA BESAR KIAMAT: YA’JUJ & MA’JUJ

Dalam keadaan terkejut, Rasulullah ketika terbangun pada suatu hari berkata:
“La Ilaha Illallah, celakalah orang-orang Arab akibat bencana yang sudah mendekat, pada hari ini hampir saja pembukaan (pelobangan) dinding Yakjuj dan Makjuj selesai seperti ini.” Beliau melingkarkan ibu jari dengan telunjuknya. Lalu bertanyalah Zainab binti Jahsyin: “Wahai Rasulullah, apakah kita akan hancur sedangkan diantara kita terdapat orang-orang yang shalih?” Beliau menjawab: “Ya, apabila sudah banyak terjadi kemaksiatan (dosa).”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Fathimah binti Jahsyin Radhiyallahu ‘Anha)

Yakjuj dan Makjuj akan keluar setelah Nabi Isa membunuh dajal. Sejak mereka (Yakjuj dan Makjuj) dikurung, mereka tidak pernah berputus asa untuk berusaha keluar dengan berusaha melubangi dinding raksasa tersebut walaupun mereka menemukan lubang yang hampir terbuka kembali tertutup seperti sediakala, hingga akhirnya pada masanya mereka akan berhasil melubanginya dan berhasil keluar setelah kematian dajjal sesuai dengan janji Allah.

Seberapa besar fitnah yang ditimbulkan oleh Ya’juj dan Ma’juj?

Rasulullah bersabda:
“Dinding Ya’juj dan Ma’juj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah: “Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi.” (Al Anbiyaa’:96). Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: “Dulu disini pernah ada air”. Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka: “Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit”, kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan belumuran darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah. Maka tatkala mereka sedang asyik berbuat demikian, Allah mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: “Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami (berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?” maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: “Wahai semua kaum Muslim bergembiralah, Allah membinasakan musuhmu”, maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong.”
(Hadits Shahih, riwayat Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban dan hakim dari Abu Sa’id)

Jumlah mereka (Yakjuj dan Makjuj) sangat besar yang tidak dapat dihitung seperti semut karena saking banyaknya, sehingga kaum Muslim akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan Yakjuj dan Makjuj, para pemanah dan perisai mereka.  
(Hadits Shahih riwayat Ibn Majah dari An Nawwas. Dalam Asshahihah Al Albaani, nomer 1940)

Tidak ada seorang manusia pun yang sanggup mengatasi fitnah dan kejahatan Yakjuj dan Makjuj, maka nabi Isa memimpin penyelamatan kaum Muslim dari fitnah Yakjuj dan Makjuj.

TANDA BESAR KIAMAT: MATAHARI TERBIT DARI BARAT

Sebelum terbitnya matahari dari arah terbenamnya, didahului oleh 3 tanda-tanda besar yaitu munculnya dajal, turunnya Nabi Isa dan keluarnya ya’juj dan ma’juj. Tanda besar kiamat yang ke empat ini menyebabkan perubahan keadaan alam langit. Orang-orang mu’min masih dapat menyaksikan tanda yang ke empat ini.

Rasulullah bersabda,
“Apakah kamu tahu kemanakah matahari ini akan pergi? Sesungguhnya ia adalah berjalan sehingga ia sampai ke suatu tempat di bawah Arasy, maka ia segera bersujud, ia selalu dalam keadaan sujud sehingga dikatakan kepadanya: “Naiklah kamu dan kembalilah ke tempat datangmu”, maka ia pun terbit dari tempat terbitnya. Kemudian ia berjalan sehingga ia sampai ke suatu tempat di sujud sehingga dikatakan kepadanya: “Kembalilah kamu ketempat datangmu”, maka iapun terbit dari tempat terbitnya, kemudian ia terus berjalan dan tak seorang manusia pun yang mempertanyakannya sehingga ia sampai ke tempat asalnya di bawah Arasy, maka dikatakan kepadanya: “Naiklah dan terbitlah kamu dari tempat terbenammu”, maka iapun terbit dari tempat terbenamnya, apakah kamu tahu kapankah hal itu akan terjadi? Itu akan terjadi pada waktu tidak akan berguna iman seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya atau belum pernah berbuat baik dengan imannya.”
(Riwayat Muslim dari Abu Dzar)

Semenjak Allah menciptakan langit dan bumi, setiap hari matahari selalu terbit dari timur dan terbenam di barat. Ia selalu minta izin kepada Tuhannya untuk selalu melakukan hal itu dan ia selalu mendapat izin.
Sehingga apabila telah datang waktu yang dijanjikan oleh Allah, sewaktu ia meminta izin kepada Allah untuk terbit seperti biasanya maka kali ini ia tidak mendapat izin, kemudian dia minta izin lagi akan tetapi ia tetap tidak mendapat izin, selama tiga hari tidak kunjung terbit kemudian dikatakanlah kepada matahari: “Kembalilah kamu dari tempat datangmu”, maka ketika orang-orang belum bergerak (dari tidur) tiba-tiba matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya (barat).

Pada hadis yang diriwayatkan oleh Al Hafizh Abu Bakar bin Mardawiyah dari ‘Abdullah bin Abu Aufa, berkata ia:
“Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya akan datang kepada manusia suatu malam yang sama lamanya dengan tiga malam kamu ini, apabila peristiwa itu terjadi maka ia akan diketahui oleh orang-orang yang sedang berbuat amal sunnat, dimana apabila salah seorang mereka membaca satu hizib (dari Al Qur’an) kemudian dia tidur, setelah bangun iapun membaca satu hizib lagi, kemudian ia tidur, dan ketika mereka melakukan itu, maka orang-orang saling berteriak: “Ada apakah ini?”, maka mereka pun lari berlindung ke masjid-masjid dan tiba-tiba mereka melihat matahari sudah terbit dari tempat terbenamnya, sehingga apabila ia telah sampai di tengah langit, iapun kembali.”

Al Hafizh Al Baihaqi dalam kitab “Al Ba’tsu Wa Annusyur” meriwayatkan suatu hadis dari Ibn Mas’ud tentang hal ini:
“Pada malam itu seorang laki-laki akan memanggil tetangganya: “Wahai saudara apakah yang telah terjadi terhadap kita pada malam ini? Aku telah tidur sampai puas dan akupun telah shalat sampai penat”, kemudian dikatakanlah kepadanya (matahari): “Terbitlah kamu dari tempat terbenammu” dan itulah hari yang tidak berguna iman seseorang yang tidak pernah beriman sebelumnya atau berbuat baik dalam imannya.”
(Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Bab Thulu’issyamsi Min Maghribiha. Dan lihat kitabul-Fitan Wal-Malahim, Zikru Thulu’issyamsi Min Maghribiha)

Rasulullah bersabda,
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah)

Matahari terbit dari arah terbenamnya hanya terjadi selama satu hari saja, dengannya tertutuplah pintu tobat, kemudian gerakan matahari akan kembali seperti sediakala terbit dari timur sampai berdirinya kiamat.

Dalam hadis Ibn ‘Abbas, oleh Ibn Mardawiyah termaktub:
“Maka Ubai bin Ka’ab berkata: “Maka bagaimana jadinya matahari dan manusia setelah itu?” Rasulullah menjawab: “Matahari akan tetap menyinarkan cahayanya dan akan terbit sebagaimana terbit sebelumnya, dan orang-orang akan menghadapi (tugas-tugas) dunia mereka, apabila kuda seorang laki-laki melahirkan anaknya, maka ia tidak akan dapat menunggang kuda tersebut sampai terjadinya kiamat.”
(Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Thulu’issyamsi Min Maghribiha)